Sakit kepala tegang
Sakit kepala tegang alias tension headache menjadi salah satu penyebab sakit kepala di siang hari yang paling umum. Penyakit ini nyatanya lebih sering dialami oleh wanita ketimbang laki-laki.
Melansir dari Harvard Health Publishing, sakit kepala tegang ditandai dengan nyeri tumpul yang terasa menekan dan mengikat seluruh bagian kepala. Seringnya juga diikuti dengan sensasi tidak nyaman di leher belakang.
Kondisi ini biasanya dipicu oleh stres berlebihan. Sebagai solusinya, coba kelola tingkat stres Anda dengan latihan pernapasan atau olahraga untuk meredam stres dan sakit kepala yang mengganggu.
Gejala Sakit Kepala Tegang
Gejala sakit kepala tegang umumnya berupa rasa sakit dan berat di dahi, kepala bagian atas, kedua sisi kepala, kulit kepala, maupun bagian belakang kepala dan bahu. Sakit tersebut dapat berlangsung selama 30 menit atau terus-menerus sepanjang hari.
Gejala lain yang dapat muncul adalah:
Berdasarkan lama berlangsungnya gejala, sakit kepala tegang dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Perlu diketahui bahwa sakit kepala tegang berbeda dengan migrain. Pada penderita migrain, aktivitas fisik biasanya akan memperparah kondisi. Gejala migrain juga bisa disertai mual, muntah, dan gangguan penglihatan. Sebaliknya, aktivitas fisik tidak membuat sakit kepala tegang menjadi lebih parah.
Sakit kepala tegang yang hanya terjadi sesekali tidak memerlukan penanganan medis. Akan tetapi, sebaiknya konsultasikan kondisi Anda jika sakit kepala tegang terjadi beberapa kali dalam 1 minggu atau jika gejalanya sangat mengganggu.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami sakit kepala dengan karakteristik seperti berikut:
Penyebab dan Faktor Risiko Sakit Kepala Tegang
Sakit kepala tegang terjadi ketika otot di leher dan kulit kepala berkontraksi atau menegang. Belum diketahui mengapa hal tersebut terjadi. Namun, setiap penderita sakit kepala tegang bisa memiliki pemicu yang berbeda-beda.
Beberapa hal yang diketahui dapat memicu sakit kepala tegang adalah:
Sakit kepala sebelah
Salah satu jenis sakit kepala sebelah adalah sakit kepala cluster (cluster headache).
Jenis sakit kepala ini ditandai dengan rasa nyeri yang tiba-tiba muncul di belakang mata atau area sekitar mata, tetapi hanya terjadi di salah satu sisi kepala, entah itu di kepala bagian kanan atau kiri.
Kondisi ini sering kali menjadi penyebab sakit kepala yang muncul setiap siang hari dan berlanjut hingga sore hari.
Selain sakit kepala, penyakit ini umumnya diikuti dengan gejala lainnya, yaitu sebagai berikut.
Sayangnya, penyebab sakit kepala cluster belum diketahui. Namun, kebiasaan minum alkohol dan efek samping obat penyakit jantung dapat memicu dan memperparah sakit kepala sebelah.
Meski tidak hanya terjadi di siang hari dan tidak selalu menjadi penyebabnya, terkadang sakit kepala di tengah hari juga dapat disebabkan oleh tekanan rongga kepala spontan (SIH), tumor otak, dan alergi atau sinusitis.
Sakit kepala akibat SIH terasa menusuk di bagian belakang dan menjalar ke leher, dan dapat terasa semakin parah saat bersin atau batuk, mengejan saat buang air besar, olahraga, membungkuk, hingga ketika berhubungan intim.
Sementara itu, peradangan di sinus akibat alergi atau infeksi bisa menyebabkan nyeri di kepala, terutama pada siang hari saat aktivitas meningkat.
Namun, jika saat sakit kepala terasa semakin parah dan tak kunjung sembuh, Anda mungkin perlu mewaspadainya sebagai gejala tumor otak walaupun memang cukup jarang terjadi.
Itu adalah beberapa penyebab sakit kepala setiap siang menjelang sore hari. Anda bisa mengenali penyebabnya dari gejala lain yang menyertai atau mendeteksi kemungkinan pemicunya.
Namun, agar lebih pasti, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter, terutama jika gejala sakit kepala yang timbul tidak kunjung sembuh atau bahkan bertambah parah.
Dengan begitu, pengobatan untuk mengatasi sakit kepala di siang hari bisa dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
[embed-health-tool-bmi]
Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri ringan sampai sedang di kepala dan leher. Sakit kepala tegang sering kali digambarkan seperti ada tali yang mengikat kuat di sekitar kepala.
Sakit kepala tegang atau tension headache merupakan jenis sakit kepala yang paling sering terjadi. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa, terutama wanita.
Meski bisa cukup mengganggu, sakit kepala tegang umumnya dapat diatasi dengan obat-obatan dan pola hidup sehat. Namun, pada beberapa kondisi, misalnya sakit kepala yang terus berulang atau bertambah buruk, pemeriksaan oleh dokter perlu dilakukan.
Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker
Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai?
Nah, berikut ini beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:
Baca juga: Sakit Kepala Cluster dengan Migrain, Sama atau Tidak?
Nah, kesimpulanya sakit kepala berkepanjangan yang tak kunjung membaik, bisa saja menandai adanya penyakit serius lainnya. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. Nantinya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui penyebab dari sakit kepala berkepanjangan.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Diagnosis Sakit Kepala Tegang
Dokter biasanya dapat mendiagnosis sakit kepala tegang hanya dari tanya jawab dan beberapa pemeriksaan fisik. Pada prosesnya, dokter akan bertanya mengenai gejala yang dialami pasien, seperti ciri nyeri yang dialami, lokasi, dan tingkat keparahan sakit kepala yang dirasakan.
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik sederhana dengan menekan otot di sekitar leher dan pundak, atau mengetuk area kulit kepala dan wajah. Pada tahap ini, pasien biasanya merasakan nyeri. Dokter mungkin juga akan memeriksa apakah leher pasien terasa kaku.
Jika dari tanya jawab dan pemeriksaan fisik diketahui bahwa keluhan yang dialami pasien tergolong berat, sangat mengganggu, atau tidak kunjung hilang, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti:
Banyak Ragam Jenisnya
Kira-kira apa yang menjadi penyebab dari sakit kepala kronis primer? Sayangnya, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, sakit kepala kronis non-primer memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Di antaranya adalah infeksi, peradangan, gangguan pembuluh darah otak, gangguan tekanan pada otak, hingga tumor otak.
Hal yang perlu diingat, sakit kepala berkepanjangan ini sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Baca juga: 5 Hal tentang Migrain yang Perlu Diketahui
Sakit kepala bisa menyerang kapan saja. Sebagian orang sering mengeluh sakit kepala siang hari dan menjelang sore. Ada anggapan hal ini disebabkan oleh faktor kelelahan atau beban pikiran yang menumpuk di kepala setelah seharian beraktivitas. Apa benar begitu? Ketahui berbagai kemungkinan penyebabnya di bawah ini.
Masalah penglihatan
Masalah penglihatan juga bisa menjadi penyebab sakit kepala, terutama pada siang hari ketika aktivitas visual biasanya lebih tinggi.
Mata yang terlalu lelah atau tegang akibat bekerja di depan layar komputer atau membaca terlalu lama bisa memicu sakit kepala.
Selain itu, jika Anda memiliki rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), atau astigmatisme, mata harus bekerja ekstra untuk melihat dengan jelas, yang bisa menyebabkan sakit kepala.
Ini lebih sering terjadi jika Anda belum menggunakan kacamata yang sesuai atau menggunakan kacamata dengan resep yang salah.